Tuesday, January 27, 2009

Kerendahan Hati

Ayat bacaan: 1 Korintus 4:6
======================
"Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain."

kerendahan hati, direndahkan orang Terkadang manusia sulit mengontrol perkataan dan perbuatannya, apalagi ketika mereka sudah mampu mencapai sebuah tingkatan tertentu dalam perjalanan hidupnya. Mungkin di dunia pekerjaan atau pendidikan kita kerap bertemu dengan orang-orang yang, baik sengaja maupun tidak sengaja, bernada atau berkesan merendahkan. Mungkin kita pun pernah secara tidak sadar melakukan hal yang sama. Ironisnya di dalam gereja pun hal seperti ini terjadi.


Ada pendeta yang berkata bahwa ia ingin jemaatnya bertumbuh, namun ketika jemaatnya menerima mukjizat, mereka curiga dan tidak percaya. Ada Gereja-gereja yang "real" nya bergeser, tidak lagi memuliakan Tuhan di atas segalanya tapi fokus kepada program-program wajib yang harus diikuti jemaat. Jika tidak ikut, itu artinya tidak "holy". Dalam persekutuan-persekutuan, selalu ada saja orang yang merasa dirinya lebih tahu dari yang lain, mungkin dari segi usia, lamanya melayani Tuhan dan sebagainya. Padahal, itu tidaklah serta merta menjadikan seseorang lebih dari yang lain, karena Tuhan mampu mencurahkan hikmatNya dan memakai seseorang yang tadinya tidak ada apa-apa menjadi berkat luar biasa bagi sesama. From zero to hero.. seperti Paulus.

Hari ini saya mengajak teman-teman untuk merenungkan nasihat Paulus agar kita senantiasa rendah hati. Kita tahu bagaimana beratnya penderitaan yang dialami Paulus dan kawan-kawan dalam mewartakan injil. Lihatlah apa kata Paulus: "Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina." (1 Korintus 4:9-10). Paulus melayani jemaat Korintus yang terkenal kuat, berani dan mulia dengan sebuah kerendahan hati luar biasa. Hanya orang rendah hati lah yang sanggup berkata seperti Paulus. Sebab orang yang tinggi hati akan selalu mencari posisi lebih dari orang lain dan menuntut perlakuan penuh hormat dari orang lain, bahkan selalu menghakimi/menilai orang lain.

Perkataan Paulus ini mengajarkan kita agar tidak bermegah diri di hadapan orang, tidak iri hati kepada orang lain dan selalu hidup dengan rendah hati. Orang yang mempunyai kasih Kristus dalam dirinya seharusnya mampu hidup rendah hati, mampu bersyukur atas karunia Tuhan pada orang lain. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong." (1 Korintus 13:4). Tuhan tidak pernah menginginkan keselamatan yang dianugrahkanNya pada kita sebagai dasar untuk sombong, meninggikan diri. Tuhan mengingatkan bahwa semua itu adalah atas dasar kasih karunia pemberian Allah. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9). Mari kita jalani hidup dengan sebuah kerendahan hati, baik dalam kondisi apapun.

Runtuhkan tembok keegoisan dan kesombongan, gantikan dengan kerendahan hati

No comments:

Post a Comment