Wednesday, January 28, 2009

Hidup Penuh Etika dan Sopan Santun

Ayat bacaan: 1 Korintus 13:4-5
=======================
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."

etika dan sopan santunEtika dan sopan santun seharusnya menjadi sebahagian dari hidup kita. yang berada dalam lingkungan budaya timur. Budaya di negara-negara Asia sangat menjunjung tinggi etika dan sopan santun ini sehinggakan pada suatu masa dahulu apabila disebut budaya timur dengan sendirinya termasuklah keramah-tamahan, murah senyum, baik budi pekerti dan sopan santun.

Jika budaya timur sudah jelas berbicara tentang menjaga sikap dan tingkah laku, etika dan sopan santun, kita sebagai Kristian seharusnya lebih lagi menunjukkan etika dan sopan santun. Sayangnya di antara anak-anak Tuhan pun masih ada yang tidak siap menjaga perilakunya, dan akhirnya menjadi contoh buruk di mata masyarakat, bahkan menjadi batu sandungan.

Apakah hubungan kasih dengan kesombongan dan sopan santun? Mari kita lihat ayat bacaan hari ini.
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."
(1 Korintus 13:4-5).

Di dalam kasih itu ada sabar dan murah hati. Kasih tidak mengenal kecemburuan, memegahkan diri atau sombong, tidak mengenal ketidaksopanan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Kita lihat disini bahwa sesuatu yang dilandasi kasih seharusnya membuat kita tampil sebagai orang-orang yang tidak sombong dan tahu sopan santun.

Mari kita lihat lagi ayat yang berikut

"Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu, sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka." (1 Tesalonika 4:11-12).

Kita diminta untuk hidup dengan tenang, tidak mencampuri persoalan orang lain, apatah lagi mengganggu ketenteraman orang, mencari nafkah tanpa mengganggu orang lain, dan dengan demikian kita akan hidup dengan sopan, sehingga orang-orang yang belum mengenal Kristus pun akan melihat perbezaannya dan menghormati kita. Kesombongan adalah sebuah kekejian di hadapan Allah (Amsal 16:5) dan merupakan awal dari kehancuran (16:18). Bentuk-bentuk kesombongan akan membuat orang memegahkan diri secara berlebihan sehingga kehidupan orang sombong akan jauh dari etika, perilaku terpuji dan sopan santun. Tidak itu saja, kesombongan pun akan menjadi pintu masuk dari dosa-dosa lain.

Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26). Apabila kita tidak menjaga perilaku dan perkataan kita, maka ibadah kita pun menjadi sia-sia. (Yakobus 1:26). Karena itu, marilah kita menyatakan kasih kepada orang lain, mari kita menjadi pelaku firman. Mari kita menjadi contoh yang benar, baik dalam perkataan, tingkah laku maupun perbuatan. Dunia tengah dilanda krisis tata krama, etika dan sopan santun. Janganlah kita terikut-ikut serta terseret kepada hal tersebut, sebaliknya jadilah orang yang berbeza dengan dunia, penuh sopan santun dan beretika sehingga kemuliaan Tuhan dinyatakan menerusi sikap kita ditengah masyarakat.

Kesopanan dan rendah hati adalah bahagian dari kasih yang merupakan
inti dari kekristianan.

No comments:

Post a Comment